Mengapa itu penting: Penelitian lebih lanjut dapat membantu kita memahami tanaman mana yang paling cocok untuk tumbuh di regolit bulan serta bagian Bulan mana yang paling subur. Semua ini, pada gilirannya, juga memungkinkan astronot untuk menanam tanaman di tanah dari Mars suatu hari nanti.
Menurut sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan yang didanai oleh NASA, para ilmuwan telah berhasil menanam tanaman di tanah yang dibawa kembali dari Bulan.
Enam misi Apollo mengumpulkan total 381kg tanah dan batu bulan, dan tahun lalu NASA akhirnya memutuskan untuk menyumbangkan 12gnya ke University of Florida. Di sana, para peneliti menanam benih selada thale, tanaman asli Eurasia dan Afrika yang mudah tumbuh, di masing-masing sekitar satu gram tanah dan membasahinya dengan larutan nutrisi setiap hari. Mereka juga menanam kelompok kontrol di abu vulkanik JSC-1A yang digunakan untuk mensimulasikan tanah bulan.
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan menanam tanaman di tanah bulan.
Ini @UF dan @NASASpaceSci eksperimen menggunakan sampel Apollo Moon dapat membentuk masa depan misi astronot berkelanjutan ke luar angkasa. Gali ceritanya: https://t.co/ZtUvowKi8e pic.twitter.com/PWGzev7lmN
—NASA (@NASA) 12 Mei 2022
- Advertisement -
Anehnya, semua tanaman berkecambah dalam waktu 60 jam, dan pada awalnya, sampel bulan tampak sama dengan yang kontrol. Namun, pada hari keenam, para peneliti mulai melihat perbedaan di antara keduanya. Tanaman yang tumbuh di lunar regolith tumbuh lebih lambat dan menunjukkan akar dan daun yang kerdil, dengan beberapa bahkan mendapatkan pigmentasi kemerahan.
Pengamatan penting lainnya adalah bahwa tanaman berjuang paling keras dalam sampel dari misi Apollo 11, yang dipanen dari Laut Ketenangan. Tanah ini terkena radiasi kosmik dan angin matahari paling lama di Bulan.
Setelah 20 hari, tim memanen tanaman, dengan studi RNA mengungkapkan bahwa tanaman bulan berada di bawah tekanan dan bereaksi dengan cara yang sama seperti di lingkungan keras lainnya, seperti ketika tanah memiliki terlalu banyak garam atau logam berat.
NASA mengklaim penelitian tersebut membuka jalan bagi suatu hari nanti untuk menanam tanaman di habitat di Bulan.